Sabtu, 03 Desember 2016

Kemandegan karir



Kemandegan karir
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjJCKxbj9-cpgg47J5dKv-zuVgueEwsL6P5szQaj0yBzOeJJcK2Z1hkyi8L9w4PwXcQg88WrXH-UNPuXM0i4ziFmh3xXnTbSqUvZKZjsknZxH7mIciGI4cGHuItZjbMfwh5Lkz7bZXvYs/s320/bored.gif
3.    Kemandegan karier (Career Plateauing)
       Kemandegan karier bisa disebabkan karena pesatnya kemajuan karier mereka di suatu organisasi dan kian menciutnya peluang memperoleh promosi. Kini banyak karyawan merasa karier mereka mandeg pada usia produktif. “Plateau” adalah sebuah titik dimana peluang meningkatkan karier sudah sempit. “ Plateauing” kini menjadi perhatian yang serius karena beberapa karyawan yang berpotensi  yang merasa kariernya mandeg di suatu organisasi akan memilih hengkang dari organisasi itu tersebut untuk mencapai kemajuan karier di tempat lain. Hal ini mengharuskan organisasi merekrut tenaga baru yang tentu akan memakan banyak biaya. Di samping itu, karyawan yang merasa kariernya telah mandeg pasti menampilkan kinerja yang kurang memuaskan.

kemandegan karir seseorang sering disebabkan oleh kepasifan orang tersebut dalam mengelola karirnya. Jika Anda merasa dikecewakan perusahaan karena telah bertahun-tahun bekerja, sementara promosi atau peningkatan karir tidak kunjung datang, Anda perlu lebih aktif memanajemen karir melalui tiga tindakan berikut ini. 
  1. Menganalisis dan meningkatkan kompetensi Anda. Kompetensi di sini berarti mempunyai kemampuan dan sikap yang matang, bukan hanya mempunyai masa kerja yang paling lama. Misalnya, Anda seorang supervisor yang telah menduduki posisi tersebut bertahun-tahun dan tidak juga naik jabatan atau pangkat. Anda perlu introspeksi diri: apakah Anda telah berfungsi sebagai supervisor yang baik? Apakah Anda mempunyai kemampuan teknis dalam bidang anda, mampu memimpin bawahan serta mengambil keputusan secara tepat? Apakah sikap anda menunjukkan sikap seorang pemimpin yaitu penuh inisiatif, dapat menjadi teladan dan dapat bekerjasama dengan baik?
  2. Mengembangkan diri ke arah pemilikan persyaratan jabatan yang diinginkan. Seorang karyawan yang mampu melaksanakan tugas-tugasnya saat ini belum dapat dipastikan bahwa ia akan berhasil menangani pekerjaannya mendatang. Oleh karena itu, agar muncul sebagai karyawan yang berpotensi dipromosikan ia harus mengembangkan diri untuk dapat memiliki persyaratan tersebut. Seseorang dapat meningkatkan diri melalui pelatihan, bahan bacaan maupun dengan mempelajari pengalaman orang-orang sekitarnya yang telah berhasil. Jika memungkinkan ia dapat secara langsung belajar dari atasannya (mentoring) teknik-teknik yang ingin ia kembangkan. Jadi, bila Anda ingin meraih posisi tertentu, Anda harus menjadi orang yang paling siap menduduki posisi tersebut karena dengan demikian atasan Anda akan melihat bahwa Andalah orang yang paling tepat untuk dipromosikan.
  3. Menciptakan nilai tambah (plus) untuk memperlancar jalan ke posisi yang diinginkan. DR. Schwartz (The Magic of Thinking Big) menyatakan bahwa salah satu rahasia keberhasilan adalah kebiasaan bertindak sebagai pengambil inisiatif atau sukarelawan. Misalnya: seorang wiraniaga sebuah perusahaan farmasi menemukan kelemahan perusahaannya yaitu tidak mempunyai data-data tentang konsumen pengguna obat. Ia kemudian membicarakan perlunya penelitian tentang pasar kepada semua orang. Mula-mula ia tidak didengar, tetapi ia benar-benar terobsesi oleh gagasannya sehingga memberanikan diri menemui pimpinan perusahaan. Ia minta ijin untuk menyiapkan laporan bulanan tentang fakta-fakta pemasaran obat dari berbagai sumber. Wiraniaga ini terus melakukan hal tersebut sampai akhirnya manajemen dan wiraniaga lain merasa benar-benar tertarik. Setahun kemudian ia memulai penelitian pasar dan dibebaskan dari tugas-tugas rutin. Lima tahun berikutnya sang wiraniaga menjadi direktur penelitian pasar di perusahaan menengah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar