Sabtu, 03 Desember 2016

Manajemen kas



Manajemen kas adalah aktivitas untuk mengelola keuangan perusahaan dengan berpedoman pada azas manajemen dan prinsip-prinsip ekonomi untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu kita harus mengetahui bagaimana manajemen kas dapat dilaksanakan dengan baik dan efisien.

1.       Mempercepat Pengumpulana. Mempercepat waktu pengiriman pembayaran dari konsumen ke perusahaan.
b. Mengurangi waktu saat pembayaran diterima oleh perusahaan dan yang belum terkumpul.
c. Mempercepat pemindahan dana ke bank-bank yang ditunjuk untuk melakukan pengeluaran.
2.       Mengendalikan Pembayaran

Ada 3 motif bagi perusahaan untuk mempertahankan kas, yaitu: a. Motif Transaksi Motif pertama adalah agar memungkinkan bagi perusahaan untuk melakukan transaksi dalam kegiatan usahanya. Motif ini berkenaan dengan kebutuhan akan kas yang dapat diperkirakan, seperti untuk membayar tagihan, pembayaran upah dan gaji, dan pembayaran uang kepada kreditur bila jatuh tempo. b. Motif berjaga-jaga Motif kedua adalah untuk berjaga-jaga menutupi kebutuhan pembayaran yang tak terduga sebelumnya. Motif ini berkenaan dengan ketidakpastian arus kas operasional. c. Motif Spekulatif Motif ketiga adalah agar memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkan kesempatan mendapatkan keuntungan yang mungkin muncul.

TUJUAN MANAJEMEN KAS
  1. Penyediaan kas yang cukup untuk operasi jangka-pendek dan jangka panjang.
  2. Penggunaan dana perusahaan secara efektif pada setiap waktu.
  3. Penetapan tanggung jawab untuk penerimaan kas dan pemberian perlindungan yang cukup sampai dana disimpan.
  4. Penyelenggaraan pengendalian untuk menjamin bahwa pembayaran-pembayaran hanya dilakukan untuk tujuan yang sah.
  5. Pemeliharaan saldo bank yang cukup, bilamana, cocok, untuk mendukung hubungan yang layak dengan bank komersial.
  6. Penyelenggaraan catatan-catatan kas yang cukup.
Perputaran kas (cash turnover) adalah berapa kali perusahaan telah memutar kas selama periode pelaporan, yang dihitung dari omset tunai berdasarkan pendapatan perusahaan dibagi saldo kas rata-rata selama periode tersebut.

E. Manfaat

Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama management. Diantaranya:
1.Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang..
2.Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow.
3.Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
4.Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai.
5.Dalam penerapannya sebelum membuat cash flow, tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash balance), apabila pada estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah dengan mengajikan pinjaman ke bank
6.Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus diterapkan walau pun angapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan banyak kelemahan pada analisa tsb

B. Tujuan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut ini (Hongren dkk 1989 : 845) :

a. Untuk memperkirakan arus kas masa datang. Dalam banyak kasus, sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara dramatis dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, penerimaan dan pengeluaran kas dapat diterima sebagai alat yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa datang.

b. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Laporan arus kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan, sehingga memberikan informasi arus kas kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajer.

c. Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.

d. Laporan arus kas membantu investor dan kreditor untuk mengetahui apakah perusahaan bisa melakukan pembayaran – pembayaran ini.
e. Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

f. Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba bersih yang cukup tetapi kas yang rendah menyebabkan diperlukannya informasi arus kas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar