Sabtu, 03 Desember 2016

Presentasi Ilmiah



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Presentasi ilmiah adalah kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan.
Seringkali dalam presentasi mengalami kegagalan, karena kurang percaya diri, dan kemacetan kata – kata dalam berbicara, mungkin materi yang akan dibawakan adalah materi yang pembahasannya sangat menarik tapi karena pembawaanya yang kurang menangkan atau kurang berbicara dalam mempresentasekan ilmiah.

B.      Rumusan Masalah
1.             Pengertian Presentasi Ilmiah ?
2.             Tata Cara dan Etika Presentasi Ilmiah ?
3.             Melaksanakan Presentasi Ilmiah ?
4.             Tips agar anda sukses dalam Presentasi Ilmiah?

C.      Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah memberi gambaran tentang teknik pembuatan proposal yang baik dan benar.

D.     Manfaat
Manfaat dari penulisan presentasi ilmiah ini dapat kita pahami bagaimana tata cara dan etika presentasi ilmiah.




     BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah adalah kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan.

Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu diterapkan, yakni :
a.               Menarik minat dan perhatian peserta.
Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar dengan warna yang menarik, ilustrasi, dll.), mengetahui latar belakang peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan.
b.              Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas.
  Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada madalah yang dibahas, penyaji harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti.
c.               Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah.
Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan (menyinggung perasaan) orang lain. Butir-butir rinci tentang etika dan tata cara yang perlu ditaati dalam forum ilmiah akan diuraikan berikut ini.


B.      Tata Cara dan Etika Presentasi

Presentasi ilmiah akan berhasil jika penyaji menaati tata cara yang lazim.
1.Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai.
         Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta memperoleh bahan tertulis, baik bahan lengkap maupun bahasan presentasi powerpoint. Jika diperlukan, bahan dapat dilengkapi dengan ilustrasi yang relevan. Apabila bahan ditayangkan, harus dipastikan bahwa semua peserta dapat melihat layer dan dapat membaca tulisan yang disajikan.

2.Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia.
         Untuk itu, penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator.
3.      Penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah.
         Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang harus dipegang dalam menjaga etika adalah “menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain”.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh penyaji dalam etika adalah kejujuran. Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang dsajikan. Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan apakah data itu hasil penelitiannya ataukah diambil dari sumber lain.
Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah sebagai berikut. Pertama, setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya, dia akan bertanya jika memang tidak tahu, akan mencari klarifikasi apabila masih bingung atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum, dsb.
Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau informasi, satu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji. Akan lebih bagus jika penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah diberikan. Apabila dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum jawaban diberikan, dia wajib meminta maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan.
Jalannya forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai pemandu.
Selain adil, seorang moderator juga harus menaati jadwal atau waktu yang telah ditentukan.
1.      Moderator sebisanya tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional.
2.      Moderator harus mengatur waktu yang digunakan oleh semua pihak, baik penyaji
maupun peserta.
Oleh sebab itu, moderator harus punya keberanian untuk menginterupsi dengan santun pembicaran seseorang agar taat waktu.
Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis. Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terlibat dalam forum tersebut. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk meluruskannya jika ada hal-hal yang kurang tepat.
Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan bekerja dengan baik. Menyiapkan Bahan Presentasi Ilmiah dengan Multimedia
Dalam era teknologi informasi, presentasi ilmiah dengan memakai multimedia sudah menjadi kebutuhan karena beberapa alasan.
1.       Presentasi akan menjadi menarik karena penyaji dapat membuat hal yang berbeda
dalam memvariasi teknik penyajian bahan, termasuk melalui animasi.
2.       Penyaji dapat menghemat waktu karena dapat mengoreksi bahan sewaktu-waktu
diperlukan.
3.       Penyaji dapat memberikan penekanan pada butir permasalahan yang dikehendaki
secara menarik.
4.      Penyaji sangat dimudahkan karena membawa bahan dalam bentuk flashdisc.
5.      Bahan presentasi dapat sangat ringkas sehingga membantu peserta menangkap
bahan yang dibahas.
6.      Peserta dapat langsung mengopi file presentasi yang diperlukan.

Agar manfaat multimedia dapat dinikmati, presentasi multimedia perlu disiapkan dengan baik. Dalam menyiapkan presentasi multimedia, langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut.
1.       Tentukan butir-butir terpenting bahan yang dibahas.
Penyebutan butir hendaknya tidak boleh terlalu singkat, tetapi juga tidak boleh terlalu panjang karena penyampaian pembahasan akan dilakukan secara lisan oleh penyaji.
2.       Atur butir-butir tersebut agar alur penyajian runtut
3.       Tuliskan semuanya dalam bingkai power point dengan ukuran huruf atau gambar yang memadai.
4.       Pilih rancangan slide yang cocok (ingat, kontras warna dan animasi sangat penting. Namun, jangan sampai bahwa terjadi dekorasi lebih menarik daripada butir bahasan).
5.       Uji coba tayang untuk memastikan bahwa semua bahan yang disajikan dalam slide dapat terbaca oleh peserta dalam ruangan yang tersedia.
6.       Cetak bahan dalam slide tersebut untuk digunakan sebagai pegangan dalam penyajian



C.      Melaksanakan Presentasi Ilmiah

Presentasi ilmiah pada dasarnya adalah mengomunikasikan bahan ilmiah kepada peserta forum ilmiah. Oleh karena itu, dalam presentasi ilmiah berlaku prinsip-prinsip komunikasi.
Beberapa prinsip komunikasi berikut dapat dipertimbangkan :
1.      Mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif.
2.      Memastikan kecukupan pencahayaan dan ruang gerak.
3.      Memperhatikan tingkat kapasitas peserta ketika memilih bahasa dan media.
4.   Berpikir positif tentang peserta.
5.      Membuat peserta dihormati dan dihargai.
6.      Mempertimbangkan budaya peserta.
7.      Bersikap terbuka terhadap perbedaan sikap dan pendapat orang lain.
8.      Memastikan bahwa pakaian yang akan dipakai tepat pilihan dari segi situasi formal dan budaya setempat.
9.      Memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi
10.  Memastikan bahwa suaranya dapat didengar oleh semua peserta.
11.  Memastikan bahwa penyaji dapat melihat semua peserta.
12.  Menjadi penyimak/pendengar yang baik jika ada peserta yang bertanya.
13.  Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
14.  Mendorong peserta untuk aktif terlibat.
15.  Menggunakan media yang menarik dan tepat guna

Menghindari Stress Warming Up. Anda dapat melakukan sedikit warming up untuk menghindari stress akibat tekanan yang terjadi ketika tampil di depan publik. Gunakan trik berikut :
1.      Duduk santai dengan menyandarkan badan pada kursi.
2.      Tarik nafas dalam-dalam lewat hidung (mudah-mudahan anda tidak sedang pilek) dan keluarkan lewat mulut. Ulangi beberapa detik sampai anda merasa lega (jangan terlalu lama, karena akan menambah stress bagi anda).
3.      Lemaskan otot-otot leher (biasanya otot leher yang kaku menyebabkan tekanan pada pikiran). Geleng-gelengkan kepala (kalau perlu putar kepala) beberapa kali (ini juga jangan terlalu lama, karena anda akan keringatan!
4.      Sambil duduk, goyangkan badan anda kekiri dan kekanan (gerak menengok kebelakang disertai badan) beberapa kali.
5.      Terakhir lemaskan pergelangan kaki dengan menggerakakan pergelangan kaki.

Selanjutnya anda siap berdiri dan menyampaikan materi. Yang perlu diperhatikan dalam Presentasi yakni sebagai berikut :
1.      Kuasai Lingkungan.
Penguasaan lingkungan diperlukan untuk menghindari tambahan tekanan mental ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2.      Perhatikan audience.
Tataplah audience secara merata dan bergantian, sehingga mengesankan bahwa anda sangat memperhatikan mereka (jangan memelototi mereka ya!!!).
3.      Bicara lugas.
Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas, yang mengesankan anda tidak sombong (jangan memakai bahasa luar angkasa walaupun sebagian audience mengerti maksudnya).
4.      Jika dipandang perlu. Berikan humor-humor segar yang membangkitkan suasana.
       (banyak humor yang dapat anda dapatkan di internet). Hindari humor yang dapat
      menyinggung audience.
5.      Tarik perhatian audience.
Humor adalah cara yang paling efektif untuk hal tersebut. Tetapi jika anda tidak pengalaman atau anda bukan seorang yang terbiasa melakukannya, jangan dipaksakan.
6.      Mengubah intonasi suara.
Cara lain yang dapat dilakukan yaitu merubah intonasi suara dari yang semula datar-datar saja menjadi intonasi yang meledak-ledak. Atur intonasi tersebut beberapa kali sampai audience tersadar perhatiannya.
7.      Buat gerakan yang tidak terduga.
      Misalnya, mendekati audience untuk mencari perhatian lebih. Jika perlu buat
      gerakan tersebut beberapa kali sampai perhatian audience kembali kepada
      presentasi anda.

            Hindari hal-hal di bawah ini pada saat Presentasi :
1.      Menerima Telpon (HP) pada saat presentasi.
Disarankan mematikan HP atau menggunakan mode meeting, sehingga tidak mengganggu konsentrasi audience (kecuali dengan sengaja anda menginginkan perubahan yang monoton pada presentasi anda).
2.      Menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti audience.
Maksud anda ingin mengesankan kepada audience bahwa anda seorang yang canggih, internasionalis, dan smart. Tapi malah audience  tidak mengerti yang anda maksud. Jika bias anda juga menjelaskan kata-kata yang kurang dimengerti oleh audience seperti istilah-istilah.
3.      Memperhatikan slide presentasi di dinding projector sehingga anda membelakangi audience.
4.      Berbicara seperti orang mengguman yang sebenarnya anda sendiri tidak yakin maksudnya.
Jelaskan dengan bahasa sederhana dengan intonasi yang normal (jangan terlalu cepat, atau terlalu lambat).

Cara Memberikan Presentasi yang Menarik dan Efektif Presentasi merupakan satu bagian tak terpisahkan dari kegiatan kita sebagai peneliti.
Dengan presentasi, kita berusaha mengkomunikasikan ide kita secara langsung kepada pendengar yang berarti juga pada komunitas ilmiah (thought collective).
Beberapa kali terlihat banyak peneliti yang sebenarnya materinya sangat menarik, tetapi cara mempresentasikan idenya membuat orang malas mengikuti.
Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi.
Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.
Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide.
1.       Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega.
Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi, seringkali yang bersangkutan. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi Kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda.
2.       Cek lah projector sebelum melakukan presentasi.
Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.
3.       Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan.
Disarankan untuk menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman awal file presentasi anda.

Forum ilmiah merupakan wahana bagi ilmuwan dan akademisi dari berbagai disiplin ilmu untuk saling asah otak dan hati, bertukar berbagai macam informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil penelitian/percobaan guna mencapai perbaikan teori, teknik, dan/atau prakik.

     Dalam forum tersebut ada beberapa peran yang dimainkan oleh aktor yang berbeda:
1.      Penyaji.
            Penyaji menyajikan makalahnya. Kejujuran merupakan butir terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang disajikan. Jika penyaji menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan apakah data itu hasil penelitian, atau diambil dari sumber lain yang juga harus disebutkan lengkap sesuai dengan kelaziman duniah ilmiah. Khusus dalam hal subjek penelitian, kerahasiaan yang bersangkutan perlu dijaga sehingga penyaji tidak boleh menyebut nama subjek peneliti terkait.
2.      Pemandu (moderator).
            Modertor memandu jalannya presentasi. Etika yang harus dijaga oleh moderator adalah moderator harus adil dan taat jadwal.
a.       Adil.
      Moderator harus adil dalam arti bahwa semua peserta sedapat mungkin memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam berpartisipasi aktif selama forum berlangsung. Keseimbangan wilayah dan kesetaraan gender harus benar-benar dijaga, begitu juga dengan keseimbangan persoalan yang diangkat. Perlu diperhatikan bahwa peserta yang diberi kesempatan berbicara tidak terkonsentrasi pada sisi kiri, sisi kanan, deretan depan, deratan tengah, atau deretan belakang. Mengenai keseimbangan gender, perlu dijaga agar peserta laki-laki dan perempuan sama-sama memperoleh kesempatan secara proporsional. Persoalan yang diangkat perlu juga diperlakukan secara adil. Jangan sampai pembicaraan hanya terpusat pada salah satu persoalan. Seorang moderator perlu mengingatkan peserta atas persoalan-persoalan lain yang sama-sama penting untuk dibahas.
b.      Taat jadwal.
Moderator harus menaati waktu yang telah ditetapkan, yaitu:
a.       Moderator sebisanya tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk komentar yang tidak fungsional.
b.      Moderator harus mengatur waktu yang digunakan oleh semua pihak, baik oleh penyaji maupun oleh peserta. Oleh sebab itu, moderator harus memiliki keberanian untuk  menginterupsi pembicaraan seseorang agar taat waktu. Cara mengingatkan orang yang molor waktu perlu santun tetapi sekaligus tetap tegas sehingga tidak menganggu suasana akademik yang telah dibangun bersama.

3.      Notulen.
            Notulen mencatat hal-hal yang penting terutama berkenaan dengan gagasan/konsep/usulan, saran, dan pengusulnya. Semua hal yang terungkap dalam forum perlu dicatat secara rapi. Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan kepada semua orang yang terlibat. Hal ini memberikan kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk meluruskan jika ada hal yang kurang tepat.
4.      Peserta.
            Peserta menyimak presentasi dan memberikan tanggapan. Setiap peserta juga harus jujur pada dirinya sendiri. Artinya, peserta akan bertanya apabila tidak tahu, akan mencari klarifikasi apabila masih bingung atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar dan sebagainya. Selain itu, setiap peserta wajib menghargai pendapat /gagasan orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa peserta wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara. Dengan selalu menyimak orang lain, peserta akan bertindak secara tepat. Misalnya, ketika orang lain telah mengusulkan gagasan, peserta tidak akan berbicara seolah-olah dialah pengusul pertama gagasan tersebut. Ketika suatu pertanyaan telah diajukan peserta lain, dia tidak akan mengulangi pertanyaan tersebut. Ketika peserta telah menyatakan sesuatu  dan dia menyetujuinya, dia dapat mengungkapkan dukungannya.
            Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau informasi, satu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji. Akan lebih bagus jika penanya mengungkapkan apresiasi terhadap jawaban yang telah diberikan



5.      Teknisi.
            Teknisi membantu dalam urusan teknologi informasi yang digunakan. Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan bekerja dengan baik. Teknisi harus melakukan cek terakhir sebelum forum dimulai dan secara teratur mengatur dan mengontrol jalannya forum dari segi teknologi. Apabila terjadi sesuatu pada teknologi, secara cepat teknisi harus bertindak menyelamatkan jalannya kegiatan. Misalnya, ketika suara seseorang tidak masuk karena pengeras suara terlalu jauh dari mulutnya, teknisi member yang bersangkutan untuk mendekatkan tanpa diminta.























BAB III

PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Presentasi ilmiah adalah kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan.
Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu diterapkan, yakni :
a.       menarik minat dan perhatian peserta.
b.      menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, dan.
c.       menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah.
Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar dengan warna yang menarik, ilustrasi, dll.), mengetahui latar belakang peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan.
B.      SARAN
Diharapkan setelah berpedoman pada tata cara presentasi ilmiah dalam makalah ini, mahasiswa dapat melaksanakan presentasi ilmiah dengan lebih baik lagi dari sebelumnya. Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar dengan warna yang menarik, ilustrasi, dll.), mengetahui latar belakang peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan.
Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, penyaji harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar