MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
![]() |
Dosen :
Drs. H. Natsir
Muhammad, S.E.,MM.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS : 3D
WIWIEK KARTIKASARI M. 14179247
FADILLAH NURUL MIFTAH 14179238
CHICU FITRIA
14179213
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN
NITRO MAKASSAR
2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Manajemen Sumber Daya
Manusia”.
Dalam
tiap Subbab dalam Makalah ini kami membahas materi informasi yang sesuai dengan
materi yang diberikan. Makalah ini disajikan secara sistematis sehingga
diharapkan dapat memudahkan mahasiswa untuk memahaminya. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik serta kritik yang
dapat membangun kami untuk menjadi lebih baik. Kritik yang baik dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Makassar, 3 Oktober
2015
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB
I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................................ 2
C.
Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2
D.
Manfaat Penulisan............................................................................................... 3
E. Sistematika
Penulisan.......................................................................................... 3
BAB
II : PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia................................................... 4
B. Sejarah
Manajemen Sumber Daya Manusia......................................................... 5
C.
Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia................................................... 6
D.
Ruang Lingkup Sumber Daya Manusia............................................................... 7
E.
Metode Pendekatan Manajemen Sumber Daya
Manusia.................................... 12
F.
Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia.................................................... 13
BAB
III : PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 17
B. Saran.................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 19
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
dikategorikan atas empat tipe sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia
dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya finansial merupakan salah satu unsur
penting dalam rangka membentuk perusahaan yang maju dan terus berkembang karena
berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam membangun sebuah
perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan perusahaan tersebut. Sumber daya
fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik berdirinya
suatu perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya. Sumber daya manusia
merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu
perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas
sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik dan benar.
Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang penting dalam menggerakan
perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan teknologi dan kecanggihan
teknologi akan memudahkan berjalannya suatu perusahaan. Dari keempat sumber
tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan penggerak
terpenting dalam perusahaan. Maju dan tidaknya perusahaan tergantung pada
pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu
atau oleh suatu departemen tertentu.
Manusia
merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan
institusi/organisasi.Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM
berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
optimum.Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management
Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan
proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan
mengendalikan.
Oleh karenanya manajemen SDM
mempunyai kewajiban untuk : memahami perubahan yang semakin komplek yang selalu
terjadi di lingkungan bisnis, harus mengantisipasi perubahan teknologi, dan
memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis akibat informasi yang
berkembang cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut telah
memberikan fokus yang berbeda dalam melaksanakan fungsinya di dalam organisasi.
Ada kecenderungan untuk mengakui
pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan perhatian pada kontribusi fungsi
SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi perusahaan. Hal ini dapat
dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya
dengan fungsi-fungsi SDM maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh
keberhasilan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Sumber Daya
Manusia?
2. Bagaimana sejarah perkembangan
Manajemen Sumber Daya Manusia?
3. Apa saja komponen Manajemen Sumber
Daya Manusia?
4. Apa saja ruang lingkup Manajemen
Sumber Daya Manusia?
5. Bagaimana metode pendekatan
Manajemen Sumber Daya Manusia?
6. Apa saja komponen Manajemen Sumber
Daya Manusia?
C.
Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Untuk mengetahui dan memahami
Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Untuk mengetahui dan memahami
Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Untuk mengetahui dan memahami Ruang lingkup
Manajemen Sumber Daya Manusia
5. Untuk mengetahui dan memahami Metode
pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
6. Untuk megetahui dan memahami
Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia
D.
Manfaat Penulisan
1. Bagi Wirausahawan
Makalah
ini dapat menambah wawasan mengenai manajemen sumber daya manusia dan dapat
menggugah untuk dapat terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
usahanya.
2. Bagi Mahasiswa
Makalah
ini dapat menambah pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia yang
merupakan salah satu materi dalam mata kuliah pengantar manajemen.
3. Bagi pembaca
Makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai manajemen sumber daya manusia
dan agar para pembaca dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Sistematika
Penulisan
Sistematika uraian makalah ini
terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, tujuan, sistematika uraian. Kedua isi atau pembahasan. Ketiga penutup
yang berisi kesimpulan dan saran dilengkapi dengan daftar pustaka.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Menurut Hasibuan (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan
seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar lebih efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara
efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi
maksimal. Lebih
singkatnya Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM) adalah pemanfaatan sejumlah
individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Konsekuensinya, para manajer
di setiap tingkat harus melibatkan diri mereka dengan Manajemen Sumber Daya
Manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua
keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara lansung sumber daya
manusianya.
Menurut Wilson Bangun (2012),
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu bidang manajemen yang
melaksanakan kegiatan pengadaan, pelatihan dan pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, serta pemeliharaan sumber daya manusia.
Menurut Sutrisno (2009), MSDM
merupakan kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, serta
penggunaan SDM untuk mencapai tujuan baik secara individu maupun organisasi.
Menurut Rachmawati (2007), MSDM
merupakan konsep luas tentang filosofi, kebijakan, prosedur, dan praktik yang
digunakan untuk mengelola individu atau manusia melalui organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam
organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini,
studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi,
dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang
tepat.
Manajemen sumber daya manusia adalah
suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai,
buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian
atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia
atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
B.
SEJARAH MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
Sejarah Manajemen sumber
daya manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan manajemen
pada umumnya.
Sebelum permulaan abad kedua puluh manusia
dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak hati
oleh majikan. Manusia tidak dihargai
karena dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang disamakan dengan mesin,
uang, metode dan sebagainya. Majikan lebih mementingkan atau memberikan
perhatian pada sumber daya alam dari pada sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan pada masa tersebut
manusia masih banyak yang belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang
mamadai, sehingga perhargaan pada manusia masih rendah dipicu pula jumlah
tenaga kerja yang berlebihan, padahal lapangan kerja sangat sedikit.
Dalam perkembangan
selanjutnya perhatian terhadap faktor manusia sebagai sumber daya manusia jauh
lebih besar. Hal ini disebabkan oleh perkembangan pengetahuan manajemen,
organisasi serikat kerja yang lebih aktif dan adanya kekurangan tenaga kerja.
Adanya faktor di atas, pada
sekitar tahun 1950-an para ahli mengkaji kembali pentingnya peranan sumber daya
manusia dalam kegiatan organisasi.
Di Indonesia masalah sumber
daya manusia baru mulai diperhatikan lebih serius pada tahun 1970-an. Hal
ini dibuktikan dengan munculnya Undang-undang tentang tenaga kerja, peraturan
upah minum dan kesejahteraan pegawai.
Dalam arah pembangunan
jangka panjang kedua disebutkan bahwa melalui upaya pembangunan, potensi sumber
daya nasional diarahkan menjadi kekuatan ekonomi, sosial budaya, politik dan
pertahanan keamanan yang nyata, didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas yang memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan menejemen. Sumber daya manusia
yang ada pada pemuda sebagai penggerak pembangunan nasional dipadukan aspirasi,
peranan dan kepentingannya ke dalam gerak pembangunan bangsa melalui peran
serta aktif dalam seluruh kegiatan pembangunan.
Titik berat pembangunan
jangka panjang kedua diletakan pada bidang ekonomi yang merupakan penggerak
utama pembangunan, seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong
secara saling memerlukan, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan
bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan seirama, selaras, dan serasi dengan
keberhasilan pembangunan bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan nasional.
Sampai saat ini peningkatan
kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak
mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan
kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain,
contohnya Jepang. Sumber daya alam yang dipunyai sangatlah minim, akan tetapi
sumber daya manusia yang dimilki sangatlah berkualitas, hal ini dapat
menempatkan Jepang sebagai negara maju di dunia. Untuk itulah negara Indonesia
yang sudah mempunyai keunggulan komparatif, harus selalu digalakan tentang
peningkatan kualitas sumber daya manusianya agar tidak ketinggalan
negara-negara lain.
C.
KOMPONEN MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
Tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha,
karyawan dan pemimpin.
v Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang mengivestasikan modalnya
untuk memperoleh pendapatam itu menentu tergantung pada laba yang dicapai
perusahaan tersebut.
v Karyawan
Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan
mendapat komponsasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka
wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak
memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian.Posisi karyawan dalam suatu
perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan karyawan manajerial
(pimpinan).
a) Karyawan Operasional
Adalah setiap orang yang secara lamgsung harus mengerjakan
sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.
b) Karyawan Manajerial
Adalah setiap orang yang berhak memerintah bawahannya untuk
mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah.
Karyawan
manajerial ini dibedakan atas manajer lini dan manajer staf.
-
Manajer
lini
Manajer lini adalah seorang pemimpin
yang mempunyai wewenang lini (line authority),
berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasi tujuan perusahaan.
-
Manajer
staf
Manajer staf adalah pemimpin yang
mempunyai wewenang staf (staff authority)
yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk memperlancar
penyelesaian tugas-tugas manajer lini.
v Pemimpin atau Manajer
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinanya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas
pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Asas-asas kepemimpinan
adalah bersikap tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan
jujur.
D.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
Kegiatan
pengelolaan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi, yaitu :
v Fungsi-fungsi
pokok MSDM (Fungsi Manajemen) :
1)
Fungsi
Perencanaan
Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan dan
pemeliharaan SDM.
2)
Fungsi
Pengorganisasian
Menyusun suatu organisasi dengan mendisain struktur dan hubungan antara
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja dipersiapkan.
3)
Fungsi
Pengarahan
Menberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
4)
Fungsi
Pengendalian
Melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan yang dilakukan antara kegiatan
yang dilakukan dengan standard-standard yang telah ditetapkan khususnya di
bidang tenaga kerja
v Fungsi-fungsi
Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia :
a. Pengadaan SDM
Dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dan memenuhi kebutuhan akan sumber
daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di dalamnya meliputi :
1)
Analisis pekerjaan
Penentuan kebutuhan tenaga kerja baik
secara kuantitatif maupun kualitatif.
2)
Penarikan atau perekrutan calon tenaga kerja
(recruitment)
Menarik sebanyak mungkin calon-calon
tenaga kerja yang memenuhi pernyaratan yang dibutuhkan dari sumber-sumber
tenaga kerja yang tersedia.
3)
Seleksi tenaga kerja (selection)
Merupakan proses pemilihan tenaga kerja
dari sejumlah calon tenaga kerja yang dikumpulkan melalui proses recruitment.
4)
Penempatan (placement)
Penempatan tenaga kerja yang terpilih
pada jabatan yang ditentukan.
5)
Pembekalan (orientation)
Dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada tenaga kerja
terpilih tentang deskripsi jabatan, kondisi kerja, dan peraturan organisasi.
b. Pengembangan
(Development)
Bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan SDM yang telah
dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal oleh perkembangan organisasi serta
ilmu pengetahuan dan teknologi.
·
Pelatihan dan Pengembangan (Training
and Development)
Meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan SDM yang telah dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal
oleh perkembangan organisasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
·
Pengembangan Karir (Career
Development)
Tenaga kerja
yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar
tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing
serta meningkatkan kinerja yang ada.
c. Pemeliharaan
(maintenance)
Bertujuan untuk memelihara keutuhan sumber daya manusia yang dimiliki. Wujudnya
berupa rasa betah dan mempunyai kemauan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya
pada organisasi.
1)
Promosi & pemindahan
Sebuah proses dimana seseorang dapat memiliki kesempatan
untuk menduduki jabatan diatasnya Model perekrutan internal.
2)
Penilaian Prestasi Kerja
Sebuah penilaian
kinerja sebuah karyawan atas berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang
sudah ditetapkan.
3)
Kompensasi Jabatan (job compensation)
Usaha pemberian balas jasa atas
prestasi yang telah diberikan oleh tenaga kerja.
4)
Kepuasan kerja/Integrasi (integration)
Menciptakan kondisi integrsi atau
persamaan kepentingan antar tenaga kerja dengan organisasi yang menyangkut
masalah motivasi, kepemimpinan, komunikasi, konflik dan konselling.
5)
Hubungan Perburuhan/berserikat (Labour
Relation)
Pembahasan masalah perjanjian kerja
perjanjian perburuhan,kesempatan kerja bersama, sampai penyelasaian
perselisihan perburuhan
6)
Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja
(Separation)
Menyangkut masalah pemutusan hubungan
kerja.
Jadi lingkup MSDM mencakup kegiatan-kegiatan seperti yang terurai di atas. Keterlibatan
pekerja dalam kegiatan-kegiatan seperti itu dirasakan sangat penting. Oleh
karena itu para manajer harus berusaha mengintegrasikan kepentingan dari para
pekerja dengan kepentingan dari para pekerja secara keseluruhan.
- Pengadaan SDM, dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dan memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di dalamnya meliputi :
- Perencanaan Sumber Daya Manusia → penentuan kebutuhan tenaga kerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
- Penarikan/perekrutan calon tenaga kerja (recruitment)→ menarik sebanyak mungkin calon-calon tenaga kerja yang memenuhi pernyaratan yang dibutuhkan dari sumber-sumber tenaga kerja yang tersedia.
- Selesi (selection) → merupakan proses pemilihan tenaga kerja dari sejumlah calon tenaga kerja yang dikumpulkan melalui proses recruitment.
- Penempatan (placement) → penempatan tenaga kerja yang terpilih pada jabatan yang ditentukan.
- Pembekalan (orientation) → dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada tenaga kerja terpilih tentang deskripsi jabatan, kondisi kerja, dan peraturan organisasi
- Pengembangan (Development), bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan SDM yang telah dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal oleh perkembangan organisasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
a. Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development).
b. Pengembangan Karir (Career Development).
- Pemeliharaan (maintenance), bertujuan untuk memelihara keutuhan sumber daya manusia yang dimiliki. Wujudnya berupa rasa betah dan mempunyai kemauan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya pada organisasi.
a. Kompensasi Jabatan (job
compensation) →usaha pemberian balas jasa atas prestasi yang telah diberikan
oleh tenaga kerja.
b. Integrasi (integration) →
menciptakan kondisi integrsi atau persamaan kepentingan antar tenaga kerja
dengan organisasi yang menyangkut masalah motivasi, kepemimpinan,
komunikasi, konflik dan konselling.
c. Hubungan Perburuhan (Labour
Relation)→ pembahasan masalah perjanjian kerja perjanjian
perburuhan,kesempatan kerja bersama, sampai penyelasaian perselisihan
perburuhan
d. Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja (Separation) → menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja.
d. Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja (Separation) → menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja.
v Indikasi
– indikasi turunnya loyalitas dan sikap kerja karyawan antara lain
1. Turun/ rendahnya produktivitas
kerja.
Turunnya produktivitas kerja ini dapat diukur atau
diperbandingkan dengan waktu sebelumnya. Produktivitas kerja yang turun ini
dapat terjadi karena kemalasan atau penundaan kerja.
2. Tingkat absensi yang naik.
Pada umumnya bila loyalitas dan sikap kerja karyawan turun,
maka karyawan akan malas untuk datang bekerja setiap hari. Bila ada gejala –
gejala absensi naik maka perlu segera dilakukan penelitian.
3. Tingkat perpindahan buruh yang
tinggi.
Keluar masuknya karyawan yang meningkat tersebut terutama
adalah karena tidak senangnya para karyawan bekerja pada perusahaan. Untuk itu
mereka berusaha mencari pekerjaan lain yang dianggap sesuai. Tingkat
perpindahan buruh yang tinggi selain dapat menurunkan produktivitas kerja, juga
dapat mempengaruhi kelangsungan jalannya perusahaan.
4. Kegelisahan dimana – mana.
Loyalitas dan sikap kerja karyawan yang menurun dapat
menimbulkan kegelisahan sebagai seorang pemimpin harus mengetahui bahwa adanya
kegelisahan itu dapat terwujud dalam bentuk ketidak terangan dalam bekerja,
keluh kesah serta hal – hal yang lain.
5. Tuntutan yang sering terjadi.
Tuntutan yang sebetulnya merupakan perwujudan dan
ketidakpuasan, dimana pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk
mengajukan tuntutan.
6. Pemogokan.
Tingkat indikasi yang paling kuat tentang turunnya loyalitas
dan sikap kerja karyawan adalah pemogokan. Biasanya suatu perusahaan yang
karyawannya sudah tidak merasa tahan lagi hingga memuncak, maka hal itu akan
menimbulkan suatu tuntutan, dan bilamana tuntutan tersebut tidak berhasil, maka
pada umumnya para karyawan melakukan pemogokan kerja.
E.
METODE PENDEKATAN MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA
Dalam mempelajari MSDM ada tiga pendekatan yang dapat
dilakukan, yaitu:
1.
Pendekatan Mekanis
Mekanisasi (otomatisasi) adalah mengganti peranan
tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan.Penggantian
ini didasarkan kepada pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektifitas, dan kemampuan
yang lebih besar dan lebih baik.
Pendekatan mekanis ini menitikberatkan analisisnya kepada
spesialisasi, efektifitas, standardisasi dan memperlakukan karyawan sama dengan
mesin. Spesialisasi semakin mendalam dan pembagian kerja semakin mendetail sebagai
akibat perkembangan perusahaan dan kemajuan teknologi camggih.Dalam hal ini
seorang pekerja hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
Keuntungan spesialisasi ini, pekerja semakin terampil dan
efektivitas semakin besar.Kelemahannya, pekerjaan membosankan para pekerja,
mematikan kreativitas, dan kebanggaan mereka dalam bekerja semakin berkurang.
Standardisasi diterapkan sehingga pemindahan pekerjaan dari
manusia kepada mesin antara komponen yang satu dengan komponen yang lain dapat
saling dipertukarkan serta spesialisasi mesin-mesin, peralatan, tata letak, dan
pabrik pada umumnya.
Pendekatan Mekanis ini akan mengakibatkan timbulnya
masalah-masalah berikut:
o
Pengangguran
Teknologi
o
Keamanan
ekonomis
o
Organisasi
buruh
o
Kebanggaan
dalam pekerjaan
2.
Pendekatan Paternalis
Pada pendekatan paternalis (paternalistic approach),
manajer untuk pengarahan bawahannya bertindak seperti bapak terhadap
anak-anaknya.Para bawahan diperlakukan dengan baik, fasilitas-fasilitas
diberikan, bawahan dianggap sebagai anak-anaknya.Misalnya, diberikan pinjaman
uang serta didirikan toko sehingga karyawan dapat membeli keperluannya secara
kredit.
3.
Pendekatan Sistem Sosial
Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa
organisasi/perusahaan adalah suatu sistem yang kompleks yang beroperasi dalam
lingkungan yang komleks yang bisa disebut sebagai sistem yang ada di luar.
Setiap karyawan betapun rendah kedudukannya dan kecil
jasanya harus tetap mendapat penghargaan yang baik agar tujuan perusahaan
tercapai.Karena pada hakikatnya ego manusia selalu menganggap dirinya adalah
penting.
Sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur
atau komponen yang satu sama lain berkaitan secara struktual dan fungsional,
saling menunjang dan mengisi, sesuai dengan peran dan kedudukanb masing-masing
namun keseluruhannya secara mutlak didukung oleh setiap komponen, betapun kecil
nilainya.
Jadi setiap sistem mengandung masukan (input), proses,
keluaran (output), dan merupakan sebuah kesatuan yang bekerja sendiri.
Jelasnya, pendekatan sistem sosial ini mengutamakan kepada hubungan harmonis,
interaksi yang baik, saling menghargai, saling membutuhkan, dan saling mengisi
sehingga terdapat suatu total sistem yang baik.
F.
TANTANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
1.
Tantangan eksternal
a.
Perubahan Lingkungan Bisnis yang cepat.
Untuk keperluan tersebut perusahaan
dalam menghadapi perubahan lingkungan / iklim bisnis yang cepat, perlu
menetapkan kebijaksanaan SDM sebagai berikut:
- Menghindari pengaruh negatif berupa perasaan tidak puas
pada kondisi yang telah dicapai perusahaan.
- Dalam menghadapi perubahan yang mengharuskan penambahan
pembiayaan (cost), perusahaan harus berusaha mengatasinya, agar dapat
mempertahankan pasar/keuntungan yang sudah diraih.
- Memberikan imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang
mampu melakukan improvisasi yang kreatif.
b.
Globalisasi
Dari sudut MSDM berarti mengharuskan
dilakukannya usaha mengantisipasi sebagai berikut :
- Perusahaan harus berusaha memiliki SDM yang mampu
mengatasi pengaruh perkembangan bisnis / ekonomi internasional seperti resesi,
penurunan / kenaikan nilai uang.
- Perusahaan harus berusaha memiliki SDM dengan kemampuan
ikut serta dalam bisnis global/internasional dan perdagangan bebas.
c.
Peraturan Pemerintah
Setiap perusahaan harus memiliki SDM
yang mampu membuat keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan melakukan operasional
bisnis, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dari pemerintah. Untuk itu
diperlukan SDM yang memiliki kemampuan mengarahkan agar perusahaan terhindar
dari situasi konflik, keresahan / kegelisahan, komplen, dan lain-lain khususnya
dari para pekerja dengan atau tanpa keikutsertaan serikat pekerja.
d.
Perkembangan pekerjaan dan peranan
keluarga
Semakin banyak pasangan suami isteri
yang bekerja, sehingga sering terjadi kesulitan untuk bertanggung jawab secara
optimal, karena sebagian waktunya digunakan untuk melaksanakan tanggung
jawabnya di lingkungan keluarga masing-masing.
e.
Kekurangan Tenaga Kerja yang Terampil
Tenaga kerja terampil semakin banyak
diperlukan, baik untuk melaksanakan pekerjaan teknis, maupun untuk pekerjaan
manajerial dan pelayanan, yang tidak mudah mendapatkan yang kompetitif di
antara yang tersedia di pasar tenaga kerja.
2. Tantangan
Internal
a. Posisi
Organisasi dalam Bisnis yang Kompetitif
Untuk mewujudkan organisasi/perusahaan
yang kompetitif , diperlukan berbagai kegiatan MSDM yang dapat meningkatkan
kemampuan SDM. Usaha itu dapat dilakukan dengan mendesain sistem pemberian
ganjaran yang mampu memotivasi berlangsungnya kompetisi prestasi antar para
pekerja.
b. Fleksibelitas
Organisasi/perusahaan memerlukan
pengembangan sistem desentralisasi yang mengutamakan pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab secara berjenjang. Fleksibilitas juga menyangkut penggunaan
tenaga kerja, dengan mengurangi kecenderungan mengangkat pekerja reguler
(pekerja tetap). Pengangkatan sebaiknya lebih difokuskan pada penggunaan tenaga
kerja temporer (tidak tetap).
c. Pengurangan
Tenaga Kerja
Manajemen SDM suatu perusahaan sering
dihadapkan dengan keharusan mengurangi secara besar-besaran tenaga kerja,
karena berbagai sebab, seperti resessi, berkurangnya aktivitas bisnis, dan
lain-lain, ini harus diatasi dengan cara memperbaiki struktur pekerja lini dari
tingkat bawah, dengan mendesain kembali proses produksi.
d. Tantangan
Restrukturisasi
Tantangan restrukturisasi adalah usaha
menyesuaikan struktur organisasi/perusahaan karena dilakukan perluasan atau
penambahan dan sebaliknya juga pengurangan kegiatan bisnisnya.
e. Bisnis Kecil
Bisnis kecil seperti dikemukakan diatas
yang terdiri dari banyak anak perusahaan, yang saling memiliki ketergantungan
dalam produk berupa barang atau jasa yang dihasilkan sebagai perwujudan net
work (jaringan kerja) dalam berbisnis, sebagai perusahaan besar/raksasa yang
tersebar di banyak lokasi.
f. Budaya
Organisasi
Budaya perusahaan akan mewarnai dan
menghasilkan perilaku atau kegiatan berbisnis secara operasional, yang tanpa
disadari akan menjadi kekuatan yang mampu atau tidak menjamin kelangsung
eksistensi organisasi/perusahaan.
g. Teknologi
Tantangan teknologi tidak sekedar
menyangkut pembiayaan (cost), karena bagi Manajemen SDM hubungannya terkait
pada keharusan menyediakan tenaga kerja yang terampil mempergunakannya, baik
dari luar maupun melalui pengembangan tenaga kerja di dalam
organisasi/perusahaan.
Pada giliran berikutnya tantangan teknologi berhubungan
juga dengan pengembangan sikap dalam menerima perubahan cara bekerja.
h. Serikat Pekerja
Dengan kerjasama, perusahaan/organisasi setidak-tidaknya
harus berusaha agar serikat pekerja tidak menjadi penghambat proses produksi,
dengan tidak menempatkanya sebagai lawan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar lebih efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan
abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan
sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih
terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan
komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara
tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain.
Tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha,
karyawan dan pemimpin.
Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia di dalam suatu
organisasi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi, yaitu :
1.
Fungsi-fungsi
pokok MSDM (Fungsi Manajemen) :
-
Fungsi
Perencanaan
-
Fungsi
Pengorganisasian
-
Fungsi
Pengarahan
-
Fungsi
Pengendalian
2. Fungsi-fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia :
-
Pengadaan SDM
-
Pengembangan
(Development)
-
Pemeliharaan
(maintenance)
Dalam
mempelajari MSDM ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pendekatan Mekanis
Pendekatan Mekanis ini akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah
berikut:
o
Pengangguran
Teknologi
o
Keamanan
ekonomis
o
Organisasi
buruh
o
Kebanggaan
dalam pekerjaan
2. Pendekatan Paternalis
3. Pendekatan Sistem Sosial
Tantangan manajemen sumber daya manusia
1. Tantangan eksternal
-
Perubahan
Lingkungan Bisnis yang cepat.
-
Globalisasi
-
Peraturan
Pemerintah
-
Perkembangan
pekerjaan dan peranan keluarga
-
Kekurangan
Tenaga Kerja yang Terampil
2. Tantangan Internal
-
Posisi
Organisasi dalam Bisnis yang Kompetitif
-
Fleksibelitas
-
Pengurangan
Tenaga Kerja
-
Tantangan
Restrukturisasi
-
Bisnis Kecil
-
Budaya
Organisasi
-
Teknologi
-
Serikat
Pekerja
B.
Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi
seluruh Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah
pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
DAFTAR
PUSTAKA
Hasibuan,
Malayu.2008.Manajemen Sumber Daya Manusia.Edisi Revisi.Bumi Aksara:Jakarta
Sutrisno,
Edy.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia.Kencana:Jakarta
Rachmawati,
Ike.2008.Manajemen Sumber Daya Manusia.Salemba Empat:Jakarta
Bangun,
Wilson.2012.Manajemen Sumber Daya Manusia.Erlangga:Bandung
Wikipedia.2015.Manajemen
Sumber Daya Manusia.Di akses 2 Oktober 2015
Regar,
Ucok.2014.Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia. Di akses 2 Oktober 2015
Rahmat,
Ihsan.2011.Manajemen Islam.Di akses 2 Oktober 2015
Sahdarullah.2014.Ilmu
Bermanfaat. Di akses 2 Oktober 2015
Bayu,
Aprian.2013.Ruang Lingkup MSDM.Di
akses 2 Oktober 2015
Alfaqirilallah.2009.Metode
Pendekatan MSDM.Di akses 2 Oktober 2015
Dudeja,
Anshul.2011.Tantangan-tantangan Yang dihadapi Manajemen SDM.Di akses 2
Oktober 2015
Dewirosdyana.2013.
Pendahuluan
Dan Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia.Di akses 5 Oktober
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar