Tugas : Kelompok
Dosen : Dra. Nurmiani
Abidin, MH.
MAKALAH
ETIKA DAN PERILAKU
(KONSEP DIRI)
KELOMPOK 5
KELAS : 2F
WIWIEK KARTIKASARI M. 14179247
PARWATI 14179234
SRI ROSITA 14179245
DWIYATNA INDAH SARI 14179220
ADL MAREO JAELANI 14179
WIRA EKO ZAKARIA 13179005
STIM NITRO MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu penentu dalam
keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Konsep
diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap
pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik
pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk
hidup lainnya.
Konsep
diri seseorang dinyatakan melalui
sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai
organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya
menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung
tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Perasaan individu bahwa ia
tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Padahal segala keberhasilan banyak
bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki.
Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki
mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit
untuk diselesaikan, maka dari itu sangatlah penting untuk seorang perawat memahami konsep
diri. Memahami diri sendiri terlebih dahulu baru bisa memahami klien.
Tujuan pembelajaran
Memahami defenisi
konsep diri
Mengidentifikasi
langkah-langkang mempertahankan konsep diri
Mengidentifikasi
manfaat konsep diri
Memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
Memahami komponen
atau bagian dari konsep diri
Mengidentifikasi
hambatan dalam membangun konsep diri
BAB II
PEMBAHASAN
SKENARIO
Kenapa Harus Aku ??
Hani adalah seorang gadis yang manis, dia sekarang berumur 16 tahun. Hani anak
ke-2 dari tiga bersaudara. Berbeda dengan kedua saudaranya hani tidak memiliki
tubuh yang normal. Tubuhnya tidak mengalami penambahan ukuran sejak usia 6
thun. Hani saat ini hanya memiliki tinggi badan 100 cm. Hani yang duduk
dibangku SMA kelas 1 sering dipandang sebelah mata oleh teman-temannya, tidak
jarang dia juga mendapat ejekan karena gambaran dirinya yang tidak seperti
remaja normal yang lainnya sehingga membuat harga dirinya terluka. Hani sering
menangis setelah pulang ke rumah, “ Kenapa harus aku yang memiliki kondisi
seperti ini ?? “ keluhannya, tetapi walaupun dia adalah seorang perempuan yang stunting,
dia memiliki prestasi yang membanggakan. Dia selalu mendapat rangking
sepuluh besar di kelasnya. Hani bertekad akan memperbaiki citra orang-orang
terhadap dirinya dengan menjadi seseorang yang berhasil. Inilah ideal dirinya
yang dia tanamkan di dalam hati sehingga dia akan terus berusaha mendapatkan
apa yang dicita-citakan olehnya.
Terminologi
Remaja normal => remaja yang bio, sosio, psiko,
psikisnya sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan.
Stunting => suatu keadaan fisik seseorang yang
mengalami hambatan dalam pertumbuhan.
Citra diri => suatu pandangan atau anggapan baik atau
buruk yang merupakan suatu nilai
Ideal diri => sesuatu yang sudah sesuai proporsinya
atau suah pas sesuai standarnya.
Harga diri => suatu keadaan psikologis seseorang yang
berhubungan dengan nilai-nilai atau suatu keadaan seseorang yang ingin diakui.
Hipotesa
yang muncul
1.
Mengapa
kita harus memahami konsep diri ?
2.
Apa
faktor penyebab seseorang mengalami perubahan harga diri ?
3.
Bagaimana
cara kita mempertahankan atau merubah citra diri kepada yang lebih baik ?
4.
Apa
yang akan terjadi apabila kita mengalami penurunan harga diri ?
5.
Bagaimana
seorang yang stunting mempertahankan konsep dirinya?
6.
Bagaimana
cara mempertahankan ideal diri ?
A.
DEFENISI KONSEP DIRI
Menurut para ahli :
Seifert dan Hoffnung (1994), misalnya,
mendefinisikan konsep diri sebagai “suatu pemahaman mengenai diri atau ide
tentang konsep diri.“.
Santrock (1996) menggunakan istilah konsep
diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu dari konsep diri.
Atwater (1987) menyebutkan bahwa konsep
diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang
tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan
dirinya.
Menurut Burns (1982), konsep diri adalah
hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri. Sedangkan Pemily
(dalam Atwater, 1984), mendefisikan konsep diri sebagai sistem yang dinamis dan
kompleks diri keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk
sikap, perasaan, persepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari individu
tersebut.
Cawagas (1983) menjelaskan bahwa konsep
diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik
pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya,
kegagalannya, dan sebagainya.
Stuart dan
Sudeen (1998), konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian
yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain.
Secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara seseorang untuk
melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan
pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain.
B.
LANGKAH-LANGKAH MEMPERTAHANKAN KONSEP DIRI
1. Bersikap
obyektif dalam mengenali diri sendiri
Jangan abaikan pengalaman positif atau pun
keberhasilan sekecil apapun yang pernah dicapai. Lihatlah talenta, bakat dan
potensi diri dan carilah cara dan kesempatan untuk mengembangkannya. Janganlah
terlalu berharap bahwa Anda dapat membahagiakan semua orang atau melakukan
segala sesuatu sekaligus.
“You
can’t be all things to all people, you can’t do all things at once, you just do
the best you could in every way....”
2. Hargailah diri sendiri
Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri sendiri. Jikalau kita tidak bisa menghargai diri sendiri, tidak dapat melihat kebaikan yang ada pada diri sendiri, tidakmampu memandang hal baik dan positif terhadap diri, bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan melihat hal baik yang ada dalam diri orang lain secara positif. Jikakita tidak bisa menghargai orang lain, bagaimana orang lain bisa menghargai diri kita ??
3. Jangan memusuhi diri sendiri
Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah
peperangan yang terjadi dalam diri sendiri. Sikap menyalahkan diri sendiri
secara berlebihan merupakan pertanda bahwa ada permusuhan dan peperangan antara
harapan ideal dengan kenyataan diri sejati (real self). Akibatnya, akan timbul
kelelahan mental dan rasa frustrasi yang dalam serta makin lemah dan negatif
konsep dirinya.
4. Berpikir positif dan rasional
“We are what we think. All that we are arises with
our thoughts. With our thoughts, we make the world” (The Buddha).
Jadi, semua itu banyak tergantung pada cara kita memandang segala sesuatu, baik itu persoalan maupun terhadap seseorang. Jadi,
kendalikan pikiran kita jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan raga.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa langkah
membangun konsep diri adalah :
1.
Belajar menyukai diri sendiri atau cinta diri sendiri
2.
Kembangkan pikiran positive thinking
3.
Hubungan interpersonal harus dibina dengan baik
4.
Pro-aktif atau sikap yang aktif menuju yang positive
5.
Menjaga keseimbangan hidup
C.
MANFAAT IDEAL DIRI DAN CITRA DIRI
1. Rasa
Percaya Diri
Bila
anda mengetahui potensi diri anda, maka anda akan lebih percaya diri, dan
inilah kunci utama keberhasilan seseorang.
2.
Semangat dan Gairah Hidup
Kalau
anda mengetahui potensi diri anda, anda akan hidup lebih bersemangat dan penuh
gairah.
3.
Keberanian
Ketika
rasa percaya diri itu tumbuh, anda akan berani merealisasikan apa yang telah
menjadi tujuan dan sasaran hidup anda. Anda akan berani mengambil resiko.
4.
Kebebasan
Ketika
anda telah menemukan potensi diri serta merasa percaya diri, anda akan merasa
hidup lebih bebas, bebas dari ketakutan dan keraguan.
5. Harga
Diri ( Self-Esteem )
Bila
anda menerima keberadaan diri anda, menerima kelebihan maupun kekurangan diri
anda, anda akan mencintai diri anda. Rasa cinta pada diri sendiri inilah yang
menjadi landasan untuk menjadi diri sendiri. Dan ketika anda mampu menjadi diri
sendiri, maka self-esteem anda akan meningkat.
6.
Kedamaian dan Kebahagiaan
Dengan
menemukan siapa diri anda – menemukan citra-citra yang memadai, realistik dan
positif – pintu kebebasan terbuka untuk anda, dimana anda akan bisa merasakan
kedamaian dan kebahagiaan. Anda bisa bahagia dengan keberadaan diri anda
sendiri.
7.
Keberhasilan dalan hidup
Kunci
keberhasilan dalam hidup adalah percaya pada diri sendiri, untuk mempercayai
diri sendiri, kita perlu menggali dari dalam diri untuk menemukan potensi diri
yang tersembunyi.
Dengan
membangun citra diri yang memadai, realistik dan positif, sesungguhnya anda
membangun jalan keberhasilan diri anda sendiri.
D.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI
Burns (1993) menyebutkan bahwa secara garis besar ada
lima faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri, yaitu :
citra fisik, merupakan evaluasi terhadap diri secara
fisik,
bahasa, yaitu kemampuan melakukan konseptualisasi dan
verbalisasi,
umpan balik dari lingkungan,
identifikasi dengan model dan peran jenis yang tepat,
pola asuh orang tua.
Hurlock (1973) yang mengungkapkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan konsep diri di antaranya adalah ;
fisik,
pakaian,
nama dan nama panggilan,
intelegensi,
tingkat aspirasi,
emosi,
budaya,
sekolah dan perguruan tinggi,
status sosial ekonomi, dan keluarga.
Menurut Lerner dan Spanier (dalam Nuryoto, 1993),
perkembangan seseorang selain ditentukan oleh kondisi dirinya, juga dikaitkan
dengan kehidupan kelompok dalam lingkungan masyarakatnya pada setiap tahap
perkembangan yang dilaluinya.
Garbarino (1992) mengemukakan bahwa pada prinsipnya
dalam proses perkembangan manusia bisa dilihat dalam perspektif ekologi. Dalam
perspektif ini individu berintraksi dengan lingkungan. Interaksi tersebut
mebuat kedua elemen saling memperngaruhi satu sama lain dan membentuk sistem
dalam beberapa tingkatan, yang terdiri dari microsystems, mesosystems,
exosystems, dan macrosystems.
E.
KOMPONEN ATAU BAGIAN DARI KONSEP DIRI
1.
Identitas diri
Peran yang berbeda, kesaran diri akan diri sendiri, pengenalan diri yang ada
tentang internal individual.
2.
Citra diri
Pandangan atau persepsi tentang diri kita sendiri, bukan penilaian orang lain
terhadap dirinya.
3.
Harga diri
Berupa penilaian atau evaluasi dirinya terhadap hasil yang didapat baik
internal maupun eksternal yang merupakan proses pencapaian ideal diri
4.
Ideal diri
Suatu yang kita harapkan atau harapan individu terhadap dirinya yang akan dinilai
oleh personal lain
5.
Peran
Merupakan pola sikap, prilaku, posisi dimasyarakat atau fungsi dirinya baik di
lingkungan masyarakat, keluarga, atau komunitas.
F.
HAMBATAN DALAM MEMBANGUN KONSEP DIRI
Potensi
yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak, itu tergantung pada pribadi
yang bersangkutan dan lingkungan dia berada. Beberapa hambatan yang sering
terjadi dalam pengembangan potensi diri adalah sebagai berikut:
1. Hambatan yang berasal dari lingkungan; Lingkungan
merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengembangan potensi diri.
Hambatan ini antara lain disebabkan sistem pendidikan yang dianut, lingkungan
kerja yang tidak mendukung semangat pengembangan potensi diri, dan tanggapan
atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan.
2. Hambatan yang berasal dari individu sendiri;
Penghambat yang cukup besar adalah pada diri sendiri,misalnya sikap
berprasangka, tidak memiliki tujuan yang jelas, keengganan mengenal diri
sendiri, ketidak mampuan mengatur diri, pribadi yang kerdil, kemampuan yang
tidak memadai untuk memecahkan masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah,
kemampuan pemahaman manajerial lemah, kemampuan latih rendah dan kemampuan
membina tim yang rendah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Konsep diri adalah
cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran,
kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan
orang lain. Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri
terlebih dahulu harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien,
sebab keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi konsep dirinya,
disinilah peran penting perawat selain memenuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu
membantu klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.
Ada beberapa
komponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan intenal idividual,
citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu
tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam
masyarakat.Untuk membangun konsep diri kita harus belajar menyukai diri
sendiri, mengembangkan pikiran positif, memperbaiki hubungan interpersonal ke
yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup.
Semua yang kita
lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri, kita
menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi
dengan lingkungan, dan mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup.